Entri Populer

Rabu, 05 Januari 2011

Cinta Permen Karet Part 15 -Bukan Akhir Dari Cinta-

thanks all yang udah mau baca dari pertama sampe terakhir gini (sebenernya sampe part 16)maaf kalo part ini bener-bener ngaret :)maaf kalo selama ini bahasanya lebay banget (aku baru nyadar kalo bahasanya lebay banget pas lagi iseng iseng baca CPK dari part 1 sampe akhir. dan hasilnya, aku kok jadi ngerasa terlalu berlebeh lebeh gitu bahasanya).maaf kalo endingnya jelek banget. maaf juga kalo endingnya jadi ngga sesuai harapan kalian. pokoknya thanks udah mau bacaa ^^check this,..

semua telah kumpul di tanah yang akan dijadikan area perkemahan mereka

“yaudah, kalian bikin tenda masing-masing yaa.. terserah sama siapa aja..” ujar cakka. yang lain mengangguk, kemudian membuat tenda masing-masing.

“vi, sama gue yuk ?” ajak iel.

PLAAKK.. pipi mulus iel ditampar sivia (walau sebenernya ngga kenceng-kenceng juga sih.)

“hahaaaa,.. mampus lu, yel !” tawa cakka. iel manyun

“diem lo !” iel sepertinya ngambek. kemudian menghampiri rio yang tengah sibuk mengajari ify cara membuat tenda.

“gini nih, fy. ujung yang ini dikasih paku, terus lo getok getok ke tanah” jelas rio

“eh, dimana mana juga rangkanya dulu kaleeee” sindir iel. sebenernya sih, rio juga ngga ngerti cara bikin tenda kaya gimana.

“iya bawel lu ah” omel rio. iel nyengir. ify Cuma cengo

“udah sono lu, yel..” rio mengusir iel.

-shilla agni-

shilla kebagian sama agni. mereka dari tadi heboh banget bikin tenda.

“agni, itu bukan dipasang disitu ! tapi disini !!!” omel shilla.

“apaan ?? lo sotoy banget sih ! ujung ini tuh dikesiniin !!” agni balik ngomel.

“yee siapa yang sotoy sih ! lo tuh, sok bisa banget !” ucap shilla. agni yang tadinya jongkok, langsung berdiri.

“emang lo bisa ?” tanyanya

“enggak.. heheee” shilla menjulurkan lidahnya. agni menoyor kepala shilla. shilla yang ngga terima jadi balas menjitak kepala agni.

Alvin yang posisinya berada di sebelah tenda shilla dan agni jadi sedikit risih

“eh, bisa diem ga sih ?” bentak Alvin. shilla dan agni langsung menoleh ke sumber suara.

“kalian tuh dari tadi ribut mulu deh. pusing gue dengernya ! sini gue ajarin !” Alvin menghampiri shilla. kemudian mengajari shilla. agni Cuma diem, mangap (alias cengo).

“gini nih…” dengan telaten, Alvin mengajari shilla. shilla Cuma ngangguk ngangguk pasrah.

beberapa menit kemudian..

“nah, jadi kan” seru Alvin. shilla tersenyum

“thanks ya, kak.” kata shilla. Alvin mengangguk

“yaudah gue mau bikin tenda gue dulu” Alvin kembali mengurusi tendanya yang dari tadi ngga kelar-kelar. padahal tendanya berdua sama rio, tapi dari tadi rio sibuk mulu ngajarin ify sih. jadi kepaksa deh Alvin bikin sendiri.

shilla yang kasian liat Alvin capek banget gitu, ngambil botol aqua minumnya dari tas. kemudian menghampiri Alvin.

“nih minum dulu” ujar shilla sambil melempar botol aquanya. dengan sigap, Alvin menangkapnya

“thanks” Alvin meneguk habis botol aquanya

“buset. lu aus apa doyan ? kenapa ngga sekalian sama botol-botolnya?” sindir shilla. Alvin yang merasa disindir menoleh

“woooo” Alvin mengacak-acak rambut shilla.

“heemmm ekhmmm” cakka yang kebetulan lewat di dekat shilla-alvin berdehem kencang. shilla sama Alvin jadi salting lagi.

“eh vin, kalo mau pacaran. selesain dulu tu tendaa” kata cakka

“sapa yang pacaran sama kak Alvin ? ihh” ucap shilla

“sok tau banget lu, cak” Alvin kembali sibuk dengan rangka-rangka tendanya.

“ga usah nyangkal lagi deh..” cakka nyindir lagi.

“ah tau ah…” shilla berlari meninggalkan Alvin dan cakka.

“lu sih..” Alvin menjitak kepala cakka. cakka hanya tertawa lepas.

matahari kian meninggi. seiring itu, semua tenda sudah selesai dibuat. kini, mereka ber 8 sedang beristirahat di tenda masing-masing. Ify 1 tenda bersama sivia. shilla dengan agni. Alvin dengan rio. sedangkan cakka bersama Gabriel.

-tenda ify sivia-

“sumpah capeekkkk” keluh sivia. ify yang dari tadi tiduran langsung beranjak dari tidurnya, kemudian duduk.

“heeemm.. vi..” panggil ify. sivia menoleh

“kenapa fy ?” tanya sivia sambil mengipas ngipaskan tangannya

“gue mau cerita sesuatu.. tapi… lo jangan cerita sama siapa-siapa yaa..” kata ify. sivia membulatkan matanya

“cerita apa, fy ?” tanya sivia lagi.

“mm… tapi lo gausah kaget atau heboh gitu” pesan ify. sivia mengangguk

“sebenernya.. mm.. gue itu.. mau.. mm.. pindah ke bandung” kata ify. sivia kaget

“HAH ? SERIUS ??!!!” sivia sedikit berteriak. ify menutup mulut sivia cepat.

“shuuttttt” ify menyimpan jari telunjuknya di depan bibirnya.

“bener fy ?” sivia sepertinya ngga yakin

“sumpah serius ga boong !!!” ify meyakinkan

“terus gimana ? lo udah cerita sama yang laen ?” tanya sivia

“belom.. gue ngga tau gimana harus certain ke merekanya.. gue takut… gue takut kalo mereka jadi kaget dan ga bisa nerima keputusan gue, vi..” tutur ify. sivia mendekap ify.

“gue ngerti apa yang lo rasain, fy. tapi, kalo lo terus rahasiain ini, sama aja lo sekarang lagi maenin sandiwara di depan mereka” nasehat sivia. ify menunduk

“tapi ini keputusan gue, vi. gue bakal berangkat ke bandung sehabis pulang kemping..” kata ify. sivia menghela nafas panjang.

malam pun datang.. d’orizo sedang membuat api unggun. sementara ify dan yang lain masih diam di tenda.

“woy.. api unggunnya udah nyala !!!!” teriak iel dari luar. yang lain segera keluar dari tenda.

rio sedang duduk-duduk di tikar yang digelar bersama Alvin di depan tenda mereka. cakka sedang memainkan gitarnya didekat api unggun. sementara iel masih sibuk membuat api lebih besar, agar bisa menghangatkan mereka semua. ify dan shilla sedang membuat mie instant dalam cup. sementara sivia sedang belajar main gitar kepada agni.

setelah dirasa apinya cukup besar, iel menghampiri sivia. kemudian duduk disebelahnya.

“sini, biar gue yang ngajarin..” kata iel. agni memberikan gitarnya kepada Gabriel. kemudian pergi menuju cakka.

“emang lo bisa ?” tanya sivia.

“bisa dong.. sini gue ajarin” iel menarik tangan sivia, kemudian memegang jemarinya dan mulai memetik metikkan jemari sivia ke senar gitar. sivia hanya tersenyum. sepertinya, cintanya kepada Gabriel sudah semakin besar..

sementara ditempat lain…

“hei, cak !” agni datang, kemudian duduk disamping cakka. cakka yang sedang bermain gitar, menghentikan permainannya. kemudian menoleh, dan tersenyum

“apa, ag? kangen sama gue ya ?” canda cakka. agni Cuma nyengir, pertanda ya.

“pinjem gitarnya dong..” pinta agni. cakka memberikan gitarnya

“mau maenin lagu apa, ag ?” tanya cakka.

“apa yaa ? gini aja deh, lo request lagu. ntar gue yang nge gitar, lo yang nyanyi. gimana ?” usul agni.

“boleh.. lagu apa ya ?? ungu, saat indah bersamamu” celetuk cakka. agni menoleh

“hah ?” agni melongo

“iya.. saat indah gue bersama lo sekarang, ag..” kata cakka. agni tersenyum untuk kesekian kalinya, kemudian memainkan lagu itu. mereka berdua kemudian bernyanyi bersama, kadang tertawa. sepertinya agni sudah melupakan rasa kesalnya kepada seorang playboy cap gajah alias cakka…

ditempat lain…rio dan Alvin diam. mereka berdua memandang langit malam yang indah. rio tiduran, sementara Alvin duduk.

tak lama, ify dan shilla datang membawa mi instant cup (atau biasa kita sebut pop mie.)

“woy” panggil ify. rio yang sedang asyik menatap ke langit, menoleh dan tersenyum. kemudian dia bangkit dari tidurnya.

“kenapa fy ?” tanya rio

“nih” ify memberikan 1 cup mi instant di tangannya kepada rio.

“thanks..” ujar rio. ify tersenyum

“eh fy, kesana yuk” lanjutnya. rio menunjuk kearah tikar yang digelar di depan tenda shilla.

“boleh..” kata ify. kemudian dia berdiri. rio juga. mereka berjalan kea rah tenda shilla.

kini, disana hanya ada shilla dan Alvin.

“mau ngga ?” shilla menawarkan mi instantnya. Alvin menoleh sebentar.

“lo ngga perhatian banget sih. masa Cuma bawa 1 cup” kritik Alvin. shilla manyun

“yee gue kan gak tau kalo misalnya lo mau ni, mie instant” shilla membela diri. Alvin terkekeh

“sini.. gue juga mau” Alvin merebut cup mie instant milik shilla. kemudian langsung memakannya

“panassss” seru Alvin. shilla panik

“aduuh.. makannya tiup dulu dong.. gini nih” shilla meniup niup lilitan mie di garpu yang berada di tangan Alvin, kemudian menyuapkannya ke mulut Alvin. Alvin hanya memperhatikan shilla sambil senyum senyum. kayaknya, bakal ada yang jadian deh malam ini…….

di depan tenda shilla-agni. atau aliasnya tempat rio sama ify yang lagi pacaran. mie instant mereka sudah habis.

“fy..” panggil rio

“kenapa, kak ?” tanya ify

“malam ini indah banget.. bisa ngga ya malam ini terulang lagi ?” kata rio

“maksudnya ?” ify mengerutkan dahinya

“gue pengen selalu kaya gini.. kaya malam ini.. gue pengen lo selalu disamping gue, fy.. nemenin gue..” ucap rio. ify tersentak. ngga tau kenapa, dia membaringkan kepalanya di bahu rio. rio kaget

“lo kenapa fy ?” tanya rio heran.

“gak apa apa” jawab ify polos. sebenernya dia lagi terisak

‘maafin gue kak.. gue harus pergi..’ batinnya. rio mengusap kepala ify pelan. sementara ify masih tidur di bahu rio, sambil memeluk tangan rio erat. mungkin untuk yang terakhir kalinya.. sebelum ia pergi..

cukup lama.. beberapa menit berselang… ify bangun dari bahu rio..

“kak.. mungkin ini bukan waktu yang tepat buat gue cerita.. tapi gue emang bener bener harus cerita..” kata ify. rio menatap ify tajam

“cerita apa ?” tanyanya

“se.. sebenernya gue.. mm.. bakal.. pin.. pindah ke bandung” akhirnya ify menceritakannya pada rio. rio kaget

“lo serius ?” tanya rio meyakinkan. ify mengangguk pasrah. rio tidak kembali menatap ify

“fy.. perpisahan itu pasti bakal dateng.. semua manusia pasti bakal ngalamin perpisahan kok.. gue ngerti..” kata rio. ify menunduk, air matanya menetes. kayaknya ify ngga rela harus pisah sama rio.

“asal gue boleh jujur juga.. sebenernyaa…” kata kata rio terpotong. ify mengadah ke rio. ia menghapus air matanya.

“jujur apa, kak ?” tanyanya

“gue.. gue juga bakal… study di jerman, fy” kata rio. ify tersentak

“bandung-jerman jauh ngga sih?” celetuk ify. rio tertawa

“kak..” panggil ify. rio menoleh. ify menatap rio dalam, begitupun sebaliknya.

“gue ngga mau pisah sama lo. gue pengen lo selalu di samping gue. gue ngga bisa terima kenyataan kalo kita bakal pisah jarak, kak” ucap ify. rio memeluk ify. ify menangis di pelukan rio

“fy, dengerin gue.. gue sayang sama lo.. lo juga sayang sama gue.. apapun yang terjadi, kita harus terus bersama.. walaupun lo tau, jarak kita emang jauh.. tapi, jarak ngga bisa memisahkan kita.. hati kita bakal selalu dekat fy.. percaya sama gue..” rio memeluk ify erat.

“lo percaya kan sama gue ?” tanya rio.

“gue percaya kak..” jawab ify lemas.

“eh, yo, fy !! sini kita nyanyi bareng !!!” panggil cakka. ternyata mereka semua sudah kumpul membuat lingkaran di dekat api unggun disana, kecuali rio-ify.

rio melepaskan pelukannya. dia menatap ify.

“jangan nangis lagi, ya..” rio menghapus air mata ify. ify mengangguk.

“janji ?” tanya rio sambil menjulurkan jari kelingkingnya. ify tersenyum, kemudian menjulurkan jari kelingkingnya juga dan malingkarkannya di jari rio. rio mengusap usap rambut ify.

“yaudah, kesana yuk..” rio menggenggam tangan ify, kemudian menariknya.

“ciee.. pegangan tangan” goda sivia yang melihat rio memegang tangan ify. ify tersipu malu

“eh, yo ! nyanyi gih, nih. buat ify..” cakka memberikan gitarnya. rio kemudian duduk sambil mencari cari posisi yang enak untuk bermain gitar. ify juga duduk di sebelah shilla.

Gabriel-sivia-shilla-ify-rio-alvin-agni-cakka

“ekhm..” rio kayaknya lagi cek sound.

“lagu ini, buat nyonya Alyssa ku. cewe gue. cewe yang paling gue sayang di dunia ini.” kata rio. muka ify merona.

aku hanya pergituk sementara bukan tuk meninggalkanmuselamanya..

aku pasti kan kembalipada dirimutapi kau jangan nakal..aku pasti kembali..

rio mengusap usap kepala ify lagi (untuk kesekian kalinya)

rio kembali memainkan gitarnya, terus sampai lagu yang dia nyanyikan habis.

apabila nantikau rindukanku didekatmutak perlu kau risaukanaku pasti akan kembali…

rio mengakhiri lagunya. semua orang bertepuk tangan, kecuali ify. dia masih tertunduk.

rio menoleh sebentar kepada ify. kemudian menghela nafas panjang.

“gue ngantuk.. duluan yaa” rio beranjak dari tempatnya duduk, kemudian masuk ke tendanya

“lo ada masalah sama rio, fy ? kok diem mulu dari tadi ?” tanya shilla

“engga kok.. gue juga ngantuk, gue ke tenda dulu deh” ify berjalan menuju tendanya.

mereka ber 6 saling bertatap tatapan heran.

“kayaknya gue harus samperin ify dulu” kata sivia. kemudian dia menyusul ify.

mereka kemudian melanjutkan acara nyanyi nyanyi barengnya.

malam kian larut, kantuk pun menyerang mereka.

satu persatu masuk kedalam tenda. kecuali Alvin. kayaknya dia masih betah nongkrongin api unggun. shilla yang ngga enak liatin Alvin sendirian, keluar tenda. kemudian duduk disamping Alvin

“dingin..” keluhnya sambil mengusap-usapkan kedua telapak tangannya agar hangat.

“nih, pake jaket gue” kata Alvin sambil memakaikan jaketnya ke tubuh shilla.

DEG ! shilla deg degan lagi. tapi dia mencoba menyembunyikan rasa itu.

“shill..” panggil Alvin

“kenapa ?” tanya shilla

“kayaknya gue ga bisa mendam ini lebih lama” Alvin menatap shilla. shilla jadi salting

“gue.. gue suka sama lo ! kayaknya bukan sekedar suka.. tapi gue sayang dan cinta sama lo. sorry kalo gue ngomong lancang kaya gini, tapi……” alvin sepertinya ragu.

“lo mau ngga jadi cewe gue ?” lanjut Alvin. shilla melongo

“ha ??” Cuma itu kata kata yang terucap dari mulut shilla. Alvin keliatannya harap harap cemas

“mm.. guee… guee mau kak.. gue mau jadi cewe lo” kata shilla canggung. Alvin kaget

“serius ?” tanyanya

“iyaaa”

“beneran ??”

“iya kakak..” Alvin tersenyum bahagia.

“thanks shill ! gue janji ga bakal kecewain lo” Alvin mendekap shilla.

“apaan sih, ah ?” shilla berusaha melepas dekapan Alvin. tapi sepertinya tenaga Alvin untuk mendekap jauh lebih kuat

“udah.. biarin kayak gini.. gue lebih nyaman kaya gini..” Alvin menyenderkan kepalanya di bahu shilla. shilla Cuma cengo, diem kaya patung. bingung mau ngapain.


matahari kembali muncul. itu pertanda pagi sudah datang. mereka semua bersiap siap akan balik ke Jakarta lagi. setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. mereka akhirnya sampai di Jakarta kembali.

>rumah ify<

“thanks ya, kak” ucap ify sambil mengangkat barang barangnya

“sini.. biar gue aja yang angkat” kata rio

“gak usah… udah lo pulang aja.. istirahat” perintah ify. rio tersenyum

“yaudah gue balik dulu. o iya fy, kapan berangkat ke bandung ?” tanya rio

“besok pagi..” jawab ify lemas, kemudian tertunduk kembali

“udah dong jangan sedih lagi, ifyku sayang. ntar ngga cantik lagi loh” canda rio. ify tertawa

“iya bawel.. udah ah, gue masuk dulu kak.” ify masuk kedalam rumah

>kamar ify<

sesampai dikamarnya, terlihat beberapa barang pribadi ify sudah dikardusi. ify menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

“gue bakal kangen semuanyaa… kayaknya sampe lulus SMA itu ngga sebentar deh..” kata ify.

tiba-tiba hp ify berbunyi

shilla’s calling.ify mengangkat telfon dari shilla.

‘hallo’ kata ify memulai pembicaraan‘fy, lo serius mau ke bandung?’ tanya shilla langsung to the point‘lo tau dari mana shill?’ ify malah balik nanya‘sivia.. tadi dia cerita. fy, lo kenapa ngga cerita sama gue?’‘maaf shill. gue ngga mau bikin lo cemas. besok gue berangkat ke bandung’ jelas ify‘jam berapa? nanti gue dateng ke rumah lo. pake apa, fy ?’ tanya shilla‘jam 8. pake kereta. udah ya shill, gue lagi bad mood. bye’ ify mengakhiri telfonnya.

hari ini dia bener bener males ngapa ngapain! sampe sms agni yang juga nanya hal yang sama, dikacangin terus dari tadi. kalo diitung sih, bisa sampe 13 kali agni sms.

Drtt drtt.. untuk kesekian kalinya, hp ify bergetar. ify risih. kemudian membantingkan nokia C3 nya itu ke lantai (mending buat gue). untungnya ngga rusak kaya puzzle

“ahhhh” teriak ify. deva yang lagi ada di kamar sebelah aja sampe tutup kuping.

“heh, kenapa ?” tanya rio dari jendelanya. ify menoleh.

“ga.. risih aja gue sama sms temen temen gue. males ladenin pertanyaan mereka yang intinya Cuma kayak gitu semua” keluh ify. rio tersenyum

“itu karena mereka sayang sama lo, fy. mereka peduli sama lo” kata rio.

“iya gue tau. tapi lama lama gue juga risih, kak” ify membenarkan kata kata rio. tetapi dia juga masih membela dirinya

“tapi gue biasa aja tuh. gue ditanya gossip gue mau study di Jerman sama anak anak RISE juga biasa aja. Cuma tinggal jawab ya doang kok” ucap rio. ify memutar bola matanya

“heem.. serah deh” ify menutup gorden jendela kamarnya. dia membaringkan tubuhnya di kasur lagi.

Part 16 nya belum selesai. kayaknya hari sabtu. janji deh ngga ngaret lagi. thanks all^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar