maaf ya, agak ngaret, soalnya ngbantuin temen yang mau bikin cerita :)
nih part 5 nya semoga aja ada yang mau baca -__-
enjoy
....
“AAAAA” teriak mereka berdua
Alvin yang terkejut langsung memeluk shilla dan menutup matanya
“whahahaha” ketawa seorang cewek tertawa puas sambil melepas jubah serba putih nya itu
“jiah,, kakak nih,, usil nya gak ilang ilang dari london,, hahaha” ucap shilla tersenyum melihat siapa yang menjaili mereka
“ih,, kak via!, lo dateng dateng seneng betul ngerjain gue ya!!” ucap alvin masih dgan posisi memeluk shilla hanya saja matanya uda kebuka
“hehe, serem yak? Sorry deh adek adek gue yang lucu!!” ucap sivia berhenti ketawa “tapi,, ehm ehm!” lanjut via sambil pura pura batu tapi melirik alvin dan shilla
“idih” ucap mereka serentak lalu berjauhan ketika menyadari kalau mereka masih berpelukan!
“hahaha,, ada ada aja kalian ni,, nih ya vin, kalo lo memang mau peluk shilla peluk aja,, kok pakai sok sok jijik gitu sih,, hehehe!” ucap sivia lalu nyengir
“ih,, sotoy banget sih kamu kak! Dasar sipit jelek!” ucap alvin sambil menjulurkan lidahnya ke sivia
“wew,, lo jadi manusia kok kagak nyadar amat yak?, kayak lo kagak sipit and gak jelek aja!!” ucap sivia sambil mencubit pipi alvin alvin
“aw aw aw,, aduh!!” ucap alvin lalu melepas kan cubitan kakak nya itu “ sakit tau kak pia!, lama lama pipi gue jadi tembem kayak lo juga nanti!, oh ya,, shilla? Kok lo tau nama si culun ini shilla?” ucap alvin
“ya tau lah apin donat situgila (ngerti kan? Maksud nya alvin jonathan sindunata,, hehe, maap ya,, just story :P) dia ini kan cucu kek duta,, yang pernah kakak ceritain itu loh!!” ucap sivia sambil merangkul shilla
“ha? Jadi dia yang kakak maksud“ ucap alvin sambil menunjuk shilla
“heh heh heh,, nunjuk nunjuk!” ucap shilla sambil menurunkan telunjuk alvin
“iya! Ini dia,, knpa? Kok segitu kaget gitu? Oh ya,, jadi kalo lo macem macem sama shilla, sama aja lo udah bosan ngeliat matahari dan dunia! Mau nyusulin para ahli kubur lo?” ucap sivia garang
“widih,, lo pulang pulang makin sadis aja kak pia?!” ucap alvin
“nah, yauda lanjutin jalan nya yak!, ntar kesusul sama yang lain,, udah sono !” ucap sivia
“ih,, ngusir nih?” ucap alvin sedangkan shilla hanya senyum
“ iya! Pergi sono,, oh ya shila!, kalo alvin macam macam nih,, kaduin sama ahli nya ya! Sip!” ucap sivia sambil menunjuk diri nya lalu nyengir
“sip atuh kak “ ucap shilla sambil mengangkat jempol nya dan mengedipkan matanya
“ nih nih,, kalo bikin gue tersiksa, no satu deh lo!” ucap alvin melirik ke sivia
“yauda,, pergi sono!, ntar kena marah sama penjaga!” ucap sivia
Alvin dan shilla pun melanjutkan perjalanannya
Diam diam dan diam,, gak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka,, gak tau mikirin apa,,yang jelas perjalanan tetap berlanjut..
Di tengah perjalanan mereka ketemu sama rombongan yang lain,, kali ini cukup ramai,,
Berbagai macam hantu mainan yang mereka jumpai,, dari hantu yang terbang (aslinya di sangkuutkan di flying fox mini,, jadi dari kejauhan,,, apalagi malam malam,, jadi yang kelihatan Cuma kain putih terbang) trus suara hantu yang cukup bikin terkejut,, malah ada salah satu kelompok yang bergabung membawa senter,, ya katanya sih dikasih dispensasi atau keringan untuuk membawa senter,,yang lucunya pas terdengar suara kuntilanak beranak sapi (?) langsung lari terbirit birit,, lalu ngelempar senternya kebelakang,, sampai salah satu yang tukang menakut nakuti itu kepala nya terkena senternya! Cukup menyakitkan -__- dan ada lagi saat mereka milintasi hutan,, saat mendengar suatu salah satu nya ada yang sigap lalu member kode,,semuanya merinding,, saat diperiksa sama beberapa cowok yang pemberani, maybe,, palingan biar kelihatan gak gimana gitu sama cewek cewek -__-eee tau tau nya ternyata itu adalah SAPI yang lagi makan rumput di malam hari palingan punya penduduk sekitar
Akhir nya perjalanan pun selesai!
“hei” ucap salah seorang cowok memukul pundak shilla
“eh kak,, iel,, kok baru muncul kak? Kemana aja kak?,,seru lho tadi jalan jalan nya!!” ucap shilla bersemangat,, tanpa tau ada sepasang mata yang melihatnya,, ya orang itu adalah Alvin,, Alvin uda mengepalkan kedua tangan nya,, tetapi percuma Alvin sudah tau kalo shilla dari pertama sudah tertarik sama iel,, akhir nya alvin hanya terdiam pasrah
Semua murid disuru untuk ngumpul dilapangan,, pendataan,, biar gak ada yang ilang,, semua murid lengkap,, tapi salah satu petugas,, terlihat pucat,, saat dibisikkan petugas yang lain..
Alvin yang dari tadi melihat petugas itu,, jadi ada firasat buruk “kak via?” tiba tiba Alvin terpikir nama sivia
“maaf kak,, ada yang hilang ya?” ucap Alvin memberanikan diri bertanya kepada petugas itu
Petugas itu pun terkejut saat mendengar Alvin menanyakan pertanyaan itu,, petuga itu hanya diam,, lalu berusaha menjauh,, sementara semua org menatap Alvin…
Alvin pun berdiri,, lalu menarik tangan salah satu petugas,” jangan bilang kalau kakak gue yang hilang!” ucap Alvin kali ini dengan nada keras
“maaf kami akan menemukan kakak kamu secepat mungkin!” ucap salah satu petugas
“sialan!” ucap Alvin lalu mendorong petugas itu,dan mencari kakak nya,, iel yang mendengar percakapan Alvin langsung mengejar Alvin dan ikut mencari,, shilla yang gak mau kalah juga ikut membantu…
saat Alvin menyadari iel mengikuti dia,, awal nya agak kesal,, Cuma karna yang terpenting adalah kakak nya dia melupakan sejenak dendam nya terhadap iel… lagi pula posisi iel juga di butuh kan itung itung membantu cari via lebih cepat. Saat mereka mendekati hutan beberapa petugas menahan mereka ke hutan..
“lepasin gak? Kakak gue sendirian didalam sana!” bentak Alvin dengan beberapa petugas itu yang berusaha menahan Alvin
“mas,, kami itu mau cari kak via,, bisa ngerti gak sih,,,kami itu lebih ngerti dan,, kami lebih punya felling yang dekat sama kak via,,jadi kami yang tau dimana keberadaan nya!” ucap shilla,, tanpa sadar keluar dari mulutnya,,, petugas itu terdiam,, dan membiarkan mereka masuk..
Beberapa lama mereka mencari sivia,,akhirnya merekamenemukan sivia,, tetapi yang pertama kali menemukan sivia itu adalah IEL!
“VIAAAA” teriak iel lalu memeluk sivia yang lemas dan sudah tergeletak!
“kak via!” susul Alvin dan shilla
“lo baik baik aja kan via?” ucap iel memeluk tubuh shilla
“gue baik baik aja kok yel!” ucap sivia tersenyum manis
“kok lo bisa pingsan disini sih kak?”ucap Alvin,, sivia hanya tersenyum mendengar pertanyaan adek nya,, apalagi melihat muka pucat Alvin Alvin yang kaget sekaligus khuatir melihat kakak nya
“kak via!” ucap shilla menatap sivia penuh arti, hamper aja shilla menetes kan air mata!
Pelan pelan sivia mengangguk pela, tanda sudah mengerti apa yang dimaksud kan sivia
Alvin dan iel hanya kebingungan apa yang maksud mereka berdua,, “ cepat bawa kak via ke ambulan!” ucap shilla dengan muka tertunduk,, Alvin dan iel pertamanya kelihatan bingung,, lalu cepat cepat membawa sivia ke pos pertama lalu membawa ke rumah sakit!
Tetapi gak beberapa lama sivia sudah gak sadarkan diri!
Sesampai di rumah sakit..
Diruang tunggu..
“ shill,, gue mohon lo jujur sama gue!” ucap Alvin serius lalu menarik nafas panjang lalu bersiap berbicara lagi “apa yang lo dan kakak gue sembunyiin?” ucap Alvin tertunduk
Shilla terdiam sesaat, berusaha menjaga rahasia besar yang ddisembunyiin sivia, shilla yang gak mau melihat Alvin karena gak tega, soalnya shilla paling gak bisa nyembunyiin sesuatu dari seseorang yang telah bertampang berharap,, shilla pun beranjak dari tempat duduknya, sedangkan iel diam mematung mendengar ucapan Alvin tadi..
Saat shilla hendak pergi dari tempt itu, Alvin lalu mencegat shilla, mencengkram tangan kiri shilla..
“gue mohon, untuk kali ini aja! Jangan menyembunyikan sesuatu dari gue!” ucap Alvin dengan tampang pasrah, shilla pelan pelan menelan air ludahnya, dan sempat tercengang beberapa lama saat melihat wajah Alvin begitu cemas namun sangat pasrah walaupun tidak berani menatap shilla,, shilla dapat membaca dari sorot mata Alvin yang tertunduk kebawah penuh kepasrahan,, karna hanya sivia yang selama ini membuat nya bertahan hidup, selalu memotivasi ia, memperingati dia untuk tidak seenaknya sama seseorang, dan selalu membela ia saat ayahnya memaksa Alvin untuk bersikap tegas, seolah olah Alvin harus mengikuti beberpa hal yang harus ia lakukan, yaitu mengikuti dan ikut beberapa perkerjaan perusahaan ayahnya, Karena ayahnya Alvin sudah berpegang teguh, karena Alvin sat satunya laki laki dari anak ayahnya, jadi hanya Alvin yang berhak memegang nanti perusahaan tersebut ,padahal Alvin membutuhkan masa masa remaja yang menurut ia wajib di rasa kan semua orang, walaupun keadaan bagaimana pun..
Shilla diam sebentar dan duduk kembali di samping Alvin, lalu menarik nafas panjanng, mungkin saat nya Alvin tau masalah ini, karna menurutnya Alvin pantas tau, walaupun sivia agak kecewa melihat shilla nanti,, tapi shilla tau diri karna shilla gak berhak menutupi nutupi apa yang harus diketahui oleh Alvin “kak via, kakak lo hanya mempunyai ginjal satu, ginjal nya yang satu lagi itu rusak, atau gak bisa di gunakan lagi, pada saat kecelakaan kemarin, dan parahnya lagi kakak lo juga terkena usus buntu, tapi dia bersikeras tidak akan operasi!” ucap shilla menunduk, gak mau sama sekali menatap Alvin, walaupun Alvin yang mendengar itu menatap shilla tajam
“kecelakaan? Kapan? Dimana? Gue kok bisa gak tau!” kata kata itu terlontar kea rah shilla, ini dia cemas kan pasti bakal nanya yang lebih banyak dan itu cukup membuat sivia bakal dendam karena shilla uda membeberkan nya!
Shilla terpaku “shilla! Jawab pertanyaan gue tadi! Kapan? Dimana? Lo gak bohong kan?” ucap Alvin memegang pundak shilla berusaha menangkap matanya shilla untuk memastikan kali ini shilla bohong.. tapi Alvin ketika melihat mata shilla dia langsung menghempaskan badannya kekursi! Tanda uda tau jawabannya! Bahwa shilla gak bohong!
“gue gak bohong vin! Kejadian nya uda 4 tahun yang lalu, saat gue masih di london, dan kak sivia yang sibuk kuliah, pada saat itu kak sivia mengajak gue ke Indonesia, pada saat liburan, dan kakek gue menyetujui, lo tau kan kalo kak sivia ke Indonesia gak bilang siapa pun, selalu mendadak, kak sivia uda janji bakal menemuin gue sama lo!, pada saat di perjalannan kami singgah di sebuah supermarket, buat ngisi perut, kebetulan dari banadara kami belum makan, pada saat akan turun, gue uda berniat ikut kak sivia turun untuk berbelanja, tapi kak sivia keras, ia ingin belanja sendiri, karena ia tau kalo gue kacapekkan, pada saat kak sivia mau menyebrangi jalan mobil ngebut tanpa beraturan, kak sivia sontak kaget, dia uda menghindar, tapi telat, mobil itu mendekat, walaupun tidak seutuhnya badan kak via yang tertabrak, tapi sebagian tubuhnya terhempas karena kecepatan mobil sangat kencang, akibatnya kak via terhempas ke aspal!” shilla memberhentikan sebentar lalu menarik nafas danmulai bercerita kembali “saat itu mobil itu langsung kabur, ntah kemana, kak via lalu dibawa ke rumah sakit terdekat! Waktu itu gue panik banget, gak tau menghubungi siapa? Karena gue gak punya saudara di sini,langsung gue telfon kakek, mendengar itu kak via lalu dibawa ke London, sekaligus pemulihan, saat kak via benar benar pulih, dia menyuruh gue untuk merahasia ini kan siapa pun!” ucap shilla panjang lebar
“maaf vin, gue uda merahasia kan ini dari elo!” ucap shilla tertunduk penuh cemas, tanpa sadar air matanya terjatuh! Ntah apa yang ia takut kan! Air matanya jatuh dengan sendiri nya, ia malah merasa bersalah besar!
Alvin menyadari shilla meneteskan air mata terdiam sejenak lalu menagangkat wajah shilla menatapnya dalam dalam, “ gak apa ko shil, lo uda bersedia ngasih tau ke gue aja, gue uda beruntung! Sekali lagi terimakasih ya!” ucap Alvin merasa gak enak hati malihat seorang cewek menangis dihadapan nya reflek memeluk shilla dalam “makasih!” bisik nya padahal Alvin biasanya yang selalu ngomong seenaknya sama shilla, berubah jadi lembut, leeeemmmbuuuut banget malah dan shilla yang biasa nya selalu berontak, dan berkelakuan kriminal, tetapi selalu ia tutupi, menjadi kebalik juga, mungkin keadaan yang membuat ke duanya jadi damai
Sedangkan iel hanya diam, lalu lebih memilih menjauh, dia merasa gak enak, kalau Alvin dan shilla menyadari kalo iel berada disitu dari tadi!.
Akhirnya sesi kesedihan dan keharuan selesai, saat dokter keluar tetapi kali ini justru tegang saat mereka berusaha semoga gak terjadi apa saat mendengarkan apa kata sang dokter..
“mana orang tuanya?” Tanya sang dokter
“gak ada dok!, saya hanya berdua dengan kakak saya!, apa yang terjadi dok?” ucap Alvin harap harap cemas
“saya khawatir dengan keadaan kakak kamu, sebenarnya usus buntu nya belum begitu parah, walaupun hampir berbahaya, kakak kamu sepertinya rajin minum obat, itu yang membuat kakak kamu bertahan dan tidak perlu operasi, tapi sangat di sayangkan, dengan ginjal satu itu kakak kamu bisa bisa drop akibat hanya merespon obat obatan dengan ginjal satu, apalagi saya lihat kakak kamu sepertinya sering kecapekkan saya lihat dari kantung mata kakak kamu!, dengan begitu, dengan tidak lain kakak kamu membutuh kan pendonor!, siap siap buat mendonorkan salah satu ginjal nya apabila ginjal yang kakak kamu punya tidak lagi merespon sama sekali! Ya walaupun masih ada harapan kecil, yang bisa kita harapkan dari ginjal itu!” ucap sang dokter pasrah
“saya bersedia untuk jadi pendonor kak via!” ucap Alvin mantap walaupun diri nya juga tidak yakin
“apa kamu yakin? Apa tidak ada keluarga yang lain?” Tanya dokter itu agak ragu
“apabila saya bisa, biarkan saya aja dok!” ucap iel dari belakang
“mmm.. apabila kalau keadaan kakak kamu tidak stabil,, saya akan secepatnya menghubungi anda! Kalo memang tidak ada jalan lain! Nah kalian uda boleh menjenguk pasien, tapi jangan bikin ia kecapekkan!” ucap dokter menepuk sedikit pundak Alvin lalu berjalan lurus kedepan
Secepatnya Alvin iel dan shilla menuju ketempat via
“eh,, uda pada nungguin gue didepan ya? Perhatian banget sih kalian!hehe” ucap sivia berusaha membuang kepanikkan nya dengan tersenyum lebar
Shilla membalas dengan senyum, Alvin hanya menatap tajam, sedangkan iel hanya melihat dari depan pintu, ia tau kalau sivia tidak bakal menerima kedatangannya
“kak udalah, gak usah sok sok lo, seolah olah gak ada apa apa yang terjadi dengan lo kak!” ucap Alvin menatap sivia dengan tajam
Sivia yang tersenyum lalu terdiam, ia menutup matanya sebentar berusaha tidak menatap Alvin, karna ia tau arti sorot mata itu, “jadi lo uda tau semuanya?” ucap sivia gak kalah serius
“ya, semuanya! Jadi lo ngga usah manyembunyikan semuanya lagi dari gue! Dan lo harus janji cerita apapun yang uda lo alami!” ucap Alvin melai lembut
“udalah vin!, uda terlanjur terjadi semuanya! Dan lo juga uda tau semunya maafin gue ya dek! Gue gak bermaksud merahasiakan ini dari lo, tapi gue gak mau lo terlalu cemas sama gue!”ucap via meraih tubuh adeknya itu, lalu memeluknya
“iya, kak! Gak apa kok!, lain kali jangan main rahasia rahasiaan sesuatu lagi dari gue ya!” ucap Alvin membalas pelukan kakak nya itu
Shilla hanya tersenyum dan sekaligus takjub! Alvin yang ia kenal keras kepala dan nakal, mempunyai hati selembut kain sutra maupun kapas
Sivia melepas pelukan nya itu,, lalu baru ia sadar kalau ada shilla di situ
“hai shilla!maaf ya,, jadi di kacangin nih!” ucap sivia nyengir
“hehe, gak apa kok kak!,, mmm,, ma… ma.. maaf ya kak! Shilla uda bongkar semuanya!” ucap shilla gagok menunduk
“oh,, itu,, gak apa kok via! Memang Alvin harus tau semua ini,, jadi jangan dipikirin lagi ya!” ucap sivia berusaha tersenyum, walaupun agak sedikit perih dari dalam perutnya.. tapi ia gak mau kasih lihat adek nya, dia gak mau membuat adek nya cemas ke dua kalinya.
Beberapa hari kemudian… setelah keadaan sivia jauh berkembang baik, dia mau dirawat di rumah, dengan syarat shilla nginep disitu, dan sivia tidak harus menerima donor ginjal dari siapa pun! Karena ginjalnya masih kuat untuk menerima obat obatan yang wajib ia makan tetapi dengan syarat sivia gak boleh kecapekkan!
Alvin yang kebetulan mempunyai kegiatan super duper sibuk di sekolah, karena tim basket sekolahnya bentar lagi akan bertanding, yaaa.. jadi nya shilla dan sivia sore itu berdua di rumah, kebetulan ke duanya lagi duduk di ruang tengah, sivia yang sibuk membaca novel yang kebetulan adalah hobi nya, sedangkan shilla sibuk mencari saluran tivi yang bagus, karena kebanyakan gossip sih! Jadi suntuk sendiri! Lalu dibenaknya terfikir “ALVIN” ntah kenapanama itu yang tiba tiba keluar, soalnya kalo keadaan boring gini Alvin selalu aja berusaha menjaili shilla,, ya itu juga ampuh memecahkan keheningan, bukan keheningan! Tetapi teriakkan teriakan yang keluar dari mulut shilla
“kamu naksir sama alvin ya shil?” ucapan itu tiba tiba terlontar dari mulut sivia yang masih sibuk dengan novel nya
“ah? Ngga kok kak! Ngapain juga, toh dia selalu ngejailin shilla! Bukan naksir yang ada dipikiran shilla terhadap Alvin tapi cara untuk ngabales!hehehe!” ucap shilla yang sangat kaget mendengar ucapan itu, tapi berusaha menutupi nya!
Ntah dari mana sivia tau, atau mungkin juga tebakan langsung menanyakan kembali “alah jangan bo’ong deh dek! Kakak bisa baca pikiran kamu kok, kamu kaget kan? Tapi berusaha untuk di tutupi, gak apa kalau kamu gak mau jujur atau pun tidak! Yang jelas kakak lebih senang kamu dekat dengan Alvin, yaaa.. walaupun kakak gak bisa pungkiri walaupun Alvin kadang kadang keras kepala, tapi mempunyai hati yang lembut!” ucap sivia tersenyum lalu beranjak berdiri
Shilla gak membalas pertanyaan itu, tetapi hanya cengo! Ya walaupun shilla agak membenarkan kata kata terakhir sivia, tetapi tetap aja agak kaget “naksir? Naksir Alvin? Datang dari mana tuh kata kata? Duh apa iya gak sih, ya walaupun sedikit rese! Tapi kadang kadang sangat lembut! Eh! Gue kok jadi membenerin kata kata kak via ya?” bati shilla masih keadaan bengong
Sivia tersenyum tipis, seolah olah tau apa yang dipikir kan shilla, lalu menutup buku nya “gue keatas dulu ya, ntar kalo Alvin datang bukain ya pintu nya! Soalnya kayak nya dia lupa bawa kunci cadangan!” ucap sivia tanpa menunggu jawaban shilla langsung naik ke atas, sedangkan shilla bengong dengan wajah super polos deh!
KREK!
Pintu terbuka, ternyata Alvin yang membuka, perkiraan sivia salah kalo Alvin lupa bawa kunci Alvin yang datanng nya senyam senyum kayak orang kesambet hanya bingung melihat bengong!
“woi! Bengong aja lo sore sore gini! Kesambet lo baru nyahok lo (?)” ucap alvin tapi gak dibantah oleh shilla
“ih nih anak! Mikirin apaan sih? Segitu serius nya! Mikirin siapa lo? Ha? Hayoo.. lo mikirin gue kan?!” ucap Alvin dengan pede nya
shilla kaget (lagi) saat mendengar ucapan Alvin tadi! Langsung berdiri “ih!” ucap shilla sedikit mendorong Alvin, lalu jalan walaupun agak sempoyongan, arah nya tertuju ke kamar..
Alvin lalu geleng geleng dan mengangkat sedikit bahu nya agak heran. Sivia rupa nya sadari dari tadi melihat Alvin dan shilla hanya menahan tawa agak sedikit geli “gila lo vin!” guman sivia sendiri..
bersambung..
waduh,, gimana?
bagus gak? semoga bagus ya!!
like dan koment di tunggu! mengenai pertanyaan ini di bikin sendiri apa bukan!
INI ASLI BIKINAN SAYAAA!!
NO COPAS, ASLI PEMIKIRAN SENDIRI! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar